Jumat, 18 September 2009

10 TIPS Merawat AC Mobil


Berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC) bekerja sempurna. Sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar seperti Jakarta kalau AC ngadat atau tak dingin, keadaan pun jadi serba salah kaca jendela kalau dibuka, masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan masuk, namun jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap,gangguan pada AC biasanya lantaran kurang perawatan. Tips berikut ini dapat membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:
  1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.
  2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak didepan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor.
  3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.
  4. Perisalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah hidup bila Ac dihidupkan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor rusak atau selang high press bisa meledak.
  5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator nikotinnya yang lengket dan berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah hilang.
  6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan menurunkan temperaturnya.
  7. Sebelum menghidupkan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil baru hidupkan AC. Begitupun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu bila mau matikan mesin.
  8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan menimbulkan bau dan susah dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum model colok ke grill sebab sering terjadi patah. (karena sebagian Grill susah dapat dibeli dipasaran).
  9. Kalau ada gejala yang tidak biasa seperti AC kurang dingin lebih baik segera ke bengkel specialist ac mobil, agar tidak terlanjur rusak yang mengakibatkan biaya tinggi.
  10. Lakukan perawatan rutin AC। Sangat disarankan setahun sekali, yang perlu diganti Receiver Dryer, Oil Compressor, services Blower, Evaporator, kuras Condensor dan Freon. Perawatan rutin di samping memperpanjang fungsi Componen AC menjadi lebih lama, juga akan membuat udara segar yang berembus selalu segar.


Untuk info tips mobil lainnya dan forum konsultasi gratis masalah ac mobil, silahkan kunjungi dan bergabung di www.afuacmobil.com


Agar AC Awet Dinginnya

Merawat AC sebenarnya mudah dan dapat dilakukan sendiri. Untuk menjaga agar AC awet dinginnya, periksalah AC secara periodik setahun sekali. Sebagai langkah penghematan, sebaiknya matikan switch AC agar tidak terbuang percuma saat mesin dinyalakan. Berikut ini bagian-bagian AC yang perlu diperhatikan dalam langkah perawatan :
  1. Selang AC / Hose AC Periksalah selang / hose apakah ada kebocoran atau tidak karena kebocoran dapat menyebabkan AC menjadi tidak dingin.
  2. Receiver / Dryer Periksalah apakah receiver/dryer masih layak pakai atau harus diganti. Perhatikan indikatornya. Bila terjadi kerusakan dan tidak cepat diganti, lama kelamaan kerusakan akan merembet ke alat lain seperti expansion valve, kompresor, dll.
  3. Pelumas : periksalah apakah pelumasnya perlu ditambah.
  4. Condensor : sebagai tempat heat exchange / tempat sirkulasi udara panas berpindah, bagian ini harus dibersihkan. Kotoran yang menumpuk dapat mengurangi udara dingin.
  5. Unit pendingin : Periksalah unit pendingin apakah ada kebocoran. Bila kotor segera bersihkan, karena jika bagian ini kotor, daya dingin tidak dapat tembus keluar karena dinding unitnya dilapisi kotoran tebal. Kalau sudah begitu dapat menimbulkan karat dan bila suatu saat dibersihkan dapat terjadi kebocoran.
  6. Periksalah apakah gas dan freon kurang. Pengisian freon jangan berlebihan dan jangan kekurangan. Untuk mengisi freon / gas harus diperiksa terlebih dahulu oleh bengkel service AC.
  7. Evavorator : periksa juga bagian ini dan bersihkan dari kotoran.

susur Goa (CAving)


Caving adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua.

Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga diguanakan di banyak tempat.

Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di Bumi dan banyak usaha dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.

Gua telah dijelajahi karena kebutuhan manusia untuk beberapa ribu tahun, namun hanya dalam beberapa abad terakhir aktivitas ini menjadi sebuah olah raga. Dalam dekade terakhir caving telah berubah karena adanya peralatan dan baju perlindungan modern.

Banyak keahlian dalam caving dapat diguanakan di olah raga lain sepertai penjelajahan tambang dan penjelajah perkotaan.

lebih lengkapnya klik disini

Lokasi Arung Jeram di Indonesia

Lokasi Berarung Jeram di Indonesia

Lokasi Sungai Grade
Jawa Barat Citarik 3-4

Cicatih 3-4

Cianten 2-3

Cisadane 2-3

Cikaniki 2-3
Jawa Tengah Progo 3-4

Serayu 3-4

Elo 2-3
Bali Ayung 2-3
Sumatera Asahan 4-5

Alas 4-5
Sulawesi Rantepao 4-5
Papua Memberamo 5+ (berbahaya)

Arung jeram Sungai Cianten


Olahraga arung jeram dapat dijadikan alternatif wisata akhir pekan. Apabila Anda selama ini hanya memandang keindahan sungai berarus deras dari kejauhan, dengan mengikuti arung jeram Anda bisa menikmati keindahan arus derasnya. Tegang, menantang, berbahaya sekaligus mengasikkan.

Perjalanan arung jeram (rafting) yang pernah diikuti Healty Life (HL) ini dilakukan beberapa waktu lalu. Bersama rekan-rekan yang hobi petualang khususnya arung jeram, kali ini Sungai Cianten adalah pilihan selanjutnya selain jeram-jeram yang pernah dicoba. Itu HL lakukan bersama 4 orang rekan penggila arus deras.

Nah, untuk mencoba derasnya arus sungai tersebut, tentunya kami menunggu saat musim hujan tiba. Pasalnya disinilah alunan arus begitu menggoda dan menantang hingga membuat siapa saja yang ada di dalam perahu karet (inflatable boat) akan merasakan bagaimana serunya mengarungi jeram-jeram di sungai.

Padahal bagi sebagian orang saat memasuki musim penghujan sangat rawan atau berbahaya bermain di aliran sungai.Tapi bagi kami inilah kesempatan untuk melakukan atraksi arung jeram. Selain arusnya deras, tantangannya pun mengasikkan. Dan alasan memilih Sungai Cianten merupakan salah satu sungai alami yang berlokasi di Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Atas usulan seorang rekan, akhirnya kami setuju. Hari dan tanggal pun disepakati. Minggu berikutnya menjelang akhir November, saat curah hujan tinggi di Jakarta dan Bogor, tim telah siap dengan segala perlengkapan yang dibutuhkan nanti. Dari Jakarta, Minggu subuh kami berlima dengan menggunakan mobil langsung menuju base camp di Desa Batu Beulah, Leuwiliang.

Tapi sebelumnya kami mampir dahulu di Kota Bogor untuk mengangkut perahu karet milik seorang teman yang sudah dipompa dan menaruhnya di atas mobil. Pengarungan kali ini sengaja tidak memakai operator --bisnis rafting-- melainkan pengarungan sendiri.

Pukul 8 pagi tibalah kami di lokasi start, Desa Batu Beulah, Kecamatan Cemplang --Pintu Air PLTA- Kracak, Leuwiliang. Sesampainya di Kracak, perahu karet yang akan kami gunakan segera diturunkan dari atas mobil menuju bibir sungai. Atas saran rekan kami sekaligus pemandu terlatih, kondisi sungai saat itu cukup deras dan bisa dikatakan aman untuk diarungi. Kami pun berkoordinasi dengan petugas pintu air, agar tidak membuka pintu air selama pengarungan nanti.

Setelah menuruni jalan setapak terjal, kami tiba di bibir sungai. Tampak segala perlengkapan arung jeram seperti rompi, helm, dayung, pompa dan konsumsi sudah diturunkan warga setempat yang ikut membantu. Selanjutnya perlengkapan tersebut kami pakai sesuai standar pengarungan. Kondisi sungai saat itu memang deras dan liar. Inilah pilihan terbaik untuk diarungi.

Walaupun kami sudah merasakan beberapa sungai di berbagai tempat di Pulau Jawa rasanya Cianten --berhulu di G. Halimun sepanjang 23 km-- memberikan kesan tersendiri. Buaian dan alunan Sungai Cianten dengan kriteria dan tingkat kesulitan (grade) III memiliki puluhan jeram sepanjang penyusuran dan juga keunikan yang tidak ditemui di sungai-sungai lainnya, yakni masih menyimpan keaslian alam dan memiliki kualitas air lebih jernih.

Dihantam di pertemuan sungai

Sebelum pengarungan dimulai perahu karet kami cek ulang, apakah kurang angin atau kelebihan angin. Keras atau kempesnya perahu sangat mempengaruhi pengarungan. Perahu karet yang digunakan ini dapat menampung 6-8 penumpang plus kapten yang bertindak sebagai pengemudi dan pengendali perahu.

Perahu yang kami gunakan bukan kualitas sembarangan, bertabung udara, tahan benturan batu dan guncangan jeram besar. Setelah checking perahu usai, kami mulai memakai jaket pelampung berlengan buntung plus helm pengaman. Dengan menggunakan peralatan ini diharapkan kemungkinan bahaya fatal dapat terhindarkan.

Tak lupa kami memakai sun block untuk dilumasi di seluruh muka, tangan dan kaki agar tak terbakar sinar matahari yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari.







Menuruni lereng terjal menuju tempat start










Mendayung sekuat tenaga setelah melewati jeram












Air terjun di pinggir sungai









Perahu karet pun siap ditunggangi. Kami doa bersama agar selama penyusuran selamat hingga tujuan akhir. Rute penyusuran diawali dari Batu Beulah - Jembatan Leuwiliang selama 3 jam (trip 1), dilanjutkan kembali menuju Pasir/Parung sejauh 35 km (trip 2) yang memakan waktu 4 jam. Jadi total pengarungan 7 jam.

Walau tidak seganas sungai-sungai lainnya seperti Aceh dan Kalimantan, jeram-jeram Cianten cukup menarik, dengan lebar sungai bervariatif mulai dari titik start hingga finish antara 16-20 meter serta kedalaman air mencapai 1-10 meter. Cianten yang kala itu mengalir deras mulai membangkitkan semangat untuk segera merasakan jeram-jeram liarnya.

Pengendali perahu berteriak agar tos bersama sambil mengangkat dayung dan memukul dayung kembali ke permukaan air yang berarti pengarungan akan dimulai. "Ok....semua siap........ pegang dayung pada posisi tangan yang benar dan go... go... dayung. Ayo.... dayung... dayung.... sekuat tenaga," berkali-kali sang kapten berteriak keras memberi semangat.

Jeram demi jeram kami lalui dengan teriakan gembira sambil tertawa asik. Ada jeram, ada bebatuan ada pula tebing sungai yang terjal. Disinilah kami mulai rasakan nikmatnya berarung jeram di Cianten. Deburan ombak dan percikan air yang dingin membias ke tubuh, serta teriakan kebersamaan satu..dua.. tiga berulangkali terdengar, membuat suasana menjadi riuh gembira.

Saking asiknya, selepas melewati jeram-jeram liar yang dikenal rawan seperti Rahong, Pendapa, Erna sambil bersorak memberi semangat, perahu ini kemudian kami dayung ketepian, dan selanjutnya diulangi kembali melewati jeram-jeram tersebut dengan cara menggotong perahu terlebih dahulu sambil berjalan kaki melewati pinggiran sungai. Itu kerap dilakukan berkali-kali setiap melewai jeram-jeram ganas.







Sempat terbalik di pertemuan sungai







Badan saling berbenturan atau terlempar ke luar perahu, menjadi pemandangan biasa dan menggelikan sekaligus mendebarkan. Jelaslah suasana seperti ini dapat menghilangkan stres kami dari segala persoalan setelah seminggu penuh bekerja dan beraktivitas yang cukup melelahkan.

Selama pengarungan, terlihat kadang sang kapten mengacungkan telunjuknya memberitahu ada biawak merayap di pinggiran sungai. "Lihat...lihat ada biawak sedang berjemur;" katanya. Itulah sebagian kecil adegan yang kami ditemui. Memang ada beberapa satwa dilindungi di Cianten seperti monyet abu-abu, sejenis surili (prebytuis aygula), biawak (varanus), burung paruh udang dan masih banyak lagi yang dapat dilihat di alam aslinya.

Pengamatan HL Selama pengarungan, panorama alam sepanjang Cianten sangat indah dan alami. Tepi sungainya berbukit hijau, dan sisi sungai bertebing. Bahkan dihiasi beberapa air terjun besar dan kecil yang tak terlalu tinggi. Selama mengarungi Cianten sudah beberapa kali perahu kami terbalik diakibatkan derasnya jeram yang dibelah.

Di tengah perjalanan, kami sempatkan beristirahat di sisi sungai, dan membuka bekal untuk sarapan seadanya menyantap lauk yang dibawa. Menyantap makanan ala kadarnya di pinggir sungai yang hening dari hiruk pikuk suara dan hanya riak sungai mengalir terdengar, membuat kami begitu mengagumi ciptaan Yang Maha Kuasa.

Selepas santap siang kami menuju air tejun kecil yang memuntahkan airnya di pinggiran tebing Cianten. Caranya kami rapatkan perahu ke air terjun dan menikmati tumpahan air yang membasahi sekujur tubuh dengan hentakan airnya yang deras seakan memijit-mijit badan. Wooow..... benar-benar mengagumkan .










Sungai Cianten masih terlihat alami







Satu jam berada di air terjun, pengarungan dilanjutkan kembali. Perahu didayung sekuat tenaga mengikuti arus air. Tak lama kemudian tibalah kami di Jembatan Leuwiliang (trip 1). Dari sini tanpa istirahat pengarungan dilanjutkan kembali. Berbeda dengan sebelumnya, trip 2 setelah melewati Jembatan Leuwiliang didominasi kondisi air flat (datar) tanpa arus hingga membuat kami mendayung ekstra kencang.

Jeram-jeram trip 2 tak seganas trip 1. Tak ada istimewa di rute ini. Bisa dikatakan trip 2 masuk kategori grade II. Semakin lama kami mendayung, lebar sungai semakin luas, begitu juga kedalamannya. Satu jam sebelum finish, aliran Sungai Cianten mulai pecah dan bergabung dengan Sungai Cisadane.

Disinilah perahu kami sempat terbalik dan memporakporandakan semua yang ada di dalamnya. Penyebabnya, akibat pertemuan arus kuat dari Cisadane di sebelah kanan yang langsung masuk ke Sungai Cianten. Hal ini tidak kami prediksi sebelumnya. Untunglah pelampung yang digunakan masing-masing anggota, dapat berfungsi baik, dan tidak ada kepanikan.

Celahan-celahan batu dan pinggiran sungai dapat digapai oleh anggota tim. Tak ada cidera sedikit pun, hanya kurang waspada saat pertemuan sungai. Perahu dengan segera ditarik ke pinggir, dan kami istirahat sejenak menghilangkan kekagetan atas peristiwa tersebut.

Perahu kami cek kembali, dan menambah angin. Setelah itu kembali masuk ke perahu melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi jarak tempuhnya. Memasuki Cisadane tak ada lagi arus kuat, hanya arus datar dengan lebar sungai yang semakin luas.

Menjelang sore tibalah HL di Pasir Parung, akhir pengarungan. Kelelahan luar biasa ditambah kaki serta tangan tampak mengkerut, karena hampir 8 jam bermain-main di atas air Sungai Cianten dan Cisadane.

Dengan rasa puas dan gembira trip ini telah kami selasaikan dengan selamat walaupun beberapa kali perahu oleng dan terbalik hingga menghempaskan semua penumpang ke dalam jeram.


Tips - Aman Berarung Jeram Bagi Pemula

1. Pilih Perusahaan Arung Jeram yang Baik dan Aman.
Jika Anda masih pemula dan belum pernah mengikuti arung jeram, ada baiknya terlebih dahulu memilih perusahaan arung jeram yang baik dan aman dan harus memiliki sang pengendali perahu dengan pengalaman di sungai yang ada dalam paket mereka.

2. Lebih Baik Berarung Jeram dengan Beberapa Perahu
Akan lebih mudah melakukan tindakan penyelamatan jika ada yang terlempar ke air ketika Anda dalam rombongan perahu.

3. Periksa Perlengkapan Anda
Pada sungai deras (grade III-V) tali pengikat untuk mengikatkan kaki Anda sangat diperlukan. Ini untuk mencegah terlempar ke air. Rompi penyelamat sangat penting. Selain berguna sebagai jaket pelampung, rompi juga merupakan alat utama untuk mengangkat Anda jika keluar dan terlempar dari sungai.

Dan gunakan kaus tipis di balik rompi. Jika tidak ingin terbakar sinar matahari gunakan kaus lengan panjang atau gunakan tabir surya.

4. Memilih Sungai yang Aman
Jangan langsung berarung jeram di sungai dengan jeram grade V. Anda akan ketakutan dan mungkin tidak pernah berani lagi berarung jeram. Pilih sungai dengan grade II sebagai pemula. Sungai akan berbeda keadaannya pada musim hujan dan kemarau.

Perhatikan juga musim yang sedang berlangsung ketika berarung jeram. Jangan coba-coba berarung jeram pada tingkatan terlarang grade VI. Itu terlarang dan artinya orang akan meninggal. Alangkah sangat bijaksana untuk tidak mengambil resiko yang sama.

Jangan meremehkan kondisi sungai, bahkan seorang juara dunia kayak dari Australia bisa tenggelam pada tahun 1999. Kekuatan sungai bisa sangat besar dan tak terduga.

ARUNG JERAM DI SUNGAI CITARIK



Mau menantang derasnya sungai citarik dan siap berhadapan dengan jeram - jeram yg menantang
segera hubungi kami untuk reservasi rafting dengan paketnya yang menarik.
pokoknya mencoba arung jeram di sungai citarik pasti puasss....
DAFTAR PAKET :
1. Salamander 1 jam - 5 km -------- Rp. 169.000 / orang
2. Aligator 2 jam - 9 km ------------- Rp. 199.000 / orang
3. Crocodile 3 jam - 11 km ---------- Rp. 269.000 / orang
Incluide :
1. Makan siang
2. Snack + kopi + teh
3. Kelapa muda
4. Asuransi
5. Sertifikat
6. Guide
Informasi lebih lengkap
Hubungi Contact Person : Asep sumanta di : 085213661311
Jl. cimalati km 2 cicurug, sukabumi 43359, Jawa Barat - Indonesia



Our Recomendation Links:
- Sungai citarik - Fun Games - Arung jeram citarik - Paintball Games - Petualangan - Paintball Multiplayer - Arung jeram - Rafting Citarik - Paintball Gun Game - arung jeram sukabumi

Triple S (Slamet,Sindoro,Sumbing)

Gunung Slamet (3.432 meter) adalah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa. Terdapat empat kawah di puncaknya yang semuanya aktif.

Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden atau Batur Raden. Kawasan wisata ini biasa dicapai orang dari kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas.

Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya. Gunung ini mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Dalam buku yang berjudul "Three Old Sundanese Poems", terbitan KITLV Leiden tahun 2006, J. Noorduyn menyebutkan bahwa nama "Slamet" adalah relatif baru yaitu setelah masuknya Islam ke Jawa. Dengan merujuk kepada naskah kuno Sunda Bujangga Manik, Noorduyn menuliskan bahwa nama lama dari gunung ini adalah Gunung Agung.

Aktivitas terakhir adalah pada bulan Mei 2009 dan sampai Juni masih terus mengeluarkan lava pijar.

Gunung Slamet
Tinggi 3.432 meter (- kaki)
Letak Banyumas dan Pemalang, Jawa Tengah Indonesia
Koordinat 7°14′30″LS,109°12′30″BT










Jalur pendakian

Jalur pendakian standar adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain adalah dari Baturraden.

Pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air, walaupun ada itu juga merupakan genangan air. Kepada pendaki sangat disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor lain adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah berubah-ubah dan pekat.

Tetapi Jika anda melewati jalur bambangan, mungkin masalah air tidak terlalu sulit. Memang para pendaki harus banyak membawa air dari bawah, tetapi sesampainya di pos v atau tepatnya di pos Samhyang rangkah akan terdapat sungai kecil yang letaknya tepat berada di bawah pos v.

Selain rute bambangan,ada pula rute pendakian melewati Dukuhliwung. Dari pos 1 sampai pos 5 yaitu puncak, membutuhkan waktu sekitar 8jam. Dan ada mata air di pos 2 dan 3.

Atau bisa juga melakukan pendakian melalui obyek wisata permandian air panas Guci, rute pendakian melalui guci masih sangat terjal. namun pemandangan di sepanjang rute ini lebih istimewa dibandingkan dengan rute mana pun. Pemandangan alam di rute guci masih sangat alami dan masih sangat liar, berkesan jauh dari peradaban manusia. kedua rute ini dapat ditempuh melewati kota Tegal lalu ke selatan menuju kota Slawi, melewati Lebaksiu, Yomani dan mulai memasuki dataran tinggi Tuwel.

Gunung Sundoro

altitudo 3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia.

Hutan di kawasa

n Gunung Sundoro mempunyai bertipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan g

unung.



Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Sumbing mempunyai ketinggian setinggi 3.371 meter.

Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah di gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian. Di puncaknya gunung ini mempunyai kawah yang masih aktif.

Gunung Semeru

Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

Perjalanan

Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani.

Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, dengan perincian, biaya surat ijin Rp.6.000,- untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per orang Rp.2.000,-

Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.

Setelah sampai di gapura "selamat datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam.

Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.

Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

Ranu Kumbolo

Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.

Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.

Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.

Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.

Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.

Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.

Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

Gas beracun

Puncak Mahameru

Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.

Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan Nopember 1997 Gn.Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.

Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.

Iklim

Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.

Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

Taman nasional

Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.

Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelwiss putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.

Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.

Pendaki pertama

Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.

Legenda gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuna Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, Pulau Jawa pada suatu saat mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.

Gunung Salak


Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak geografis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.

Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Vulkanologi dan geologi

Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.

Menurut Hartman (1938) Gunung Salak I merupakan bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh Gunung Salak II dan kemudian muncul Gunung Sumbul. Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan produk akhir dari Gunung Salak. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari Kawah Ratu.

[sunting] Jalur pendakian

Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Puncak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I. Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.

Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug. Salak I bisa juga dicapai dari Salak II, dan dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus.

Jalur lain adalah ‘jalan belakang’ lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder.

Selain itu Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang kita temukan cadangan air kecuali di Pos I jalur pendakian Kawah Ratu, beruntung di puncak Gunung ( 2211 Mdpl ) ditemukan kubangan mata air.Gunung Salak meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.

[sunting] Tutupan hutan

Hutan-hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest).

Bagian bawah kawasan hutan, semula merupakan hutan produksi yang ditanami Perum Perhutani. Beberapa jenis pohon yang ditanam di sini adalah tusam (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa). Kemudian, sebagaimana umumnya hutan pegunungan bawah di Jawa, terdapat pula jenis-jenis pohon puspa (Schima wallichii), saninten (Castanopsis sp.), pasang (Lithocarpus sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae).

Di hutan ini, pada beberapa lokasi, terutama di arah Cidahu, Sukabumi, ditemukan pula jenis tumbuhan langka yang bernama Rafflesia rochussenii yang menyebar terbatas sampai Gunung Gede dan Gunung Pangrango di dekatnya.

Pada daerah-daerah perbatasan dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang menanam jenis-jenis kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dadap cangkring (Erythrina variegata), kayu afrika (Maesopsis eminii), jeunjing (Paraserianthes falcataria) dan berbagai macam bambu.

[sunting] Margasatwa

Aneka margasatwa ditemukan di lingkungan Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia.

Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah Bufo asper, B. melanostictus, Leptobrachium hasseltii, Fejervarya limnocharis, Huia masonii, Limnonectes kuhlii, L. macrodon, L. microdiscus, Rana chalconota, R. erythraea dan R. hosii. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis bangkong bertanduk (Megophrys montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii).

Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun Mabuya multifasciata dan biawak sungai Varanus salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa meter.

Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis elang lain, ayam-hutan merah (Gallus gallus), Cuculus micropterus, Phaenicophaeus javanicus dan P. curvirostris, Sasia abnormis, Dicrurus remifer, Cissa thalassina, Crypsirina temia, burung kuda Garrulax rufifrons, Hypothymis azurea, Aethopyga eximia dan A. mystacalis, serta Lophozosterops javanica.

Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), lutung surili (Presbytis comata) dan tenggiling (Manis javanica).

Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta.Di dalam kawasan hutan TNGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.

map-jawa-barat.gifSebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.

Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.

Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!

untuk info selengkapnya klik disini

cari spare part langka dan murah

Berburu Komponen Langka

224601-komponen-lama.jpgPemilik motor lawas dan berkapasitas besar, memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan komponen. Biasanya, mereka mengunjungi pusat kegiatan bikers atau pameran motor. Di pameran dan pusat kegiatan ini kumpul komunitas penggemar motor seken lawas dan juga motor gede lawas. Salah satunya, Otobursa Tumplek Blek, yang tiap tahun diadakan di Senayan, Jakarta.Pada gelaran ke-10 yang berlangsung pada 2-3 Mei 2009 lalu, Kali ini MOTOR Plus akan memaparkan para penjual beberapa komponen lawas, termasuk alamat dan nomor kontaknya. Jika kebetulan butuh atau mau cari part khusus, silakan hubungi mereka.

HENDRIX : BISA BELI BISA BARTER
224702-hendrik-maci-01---dok.jpg
Tepatnya di desa Cowe Purwodadi, brother ini bisa ditemui. Atau, ia biasa datang saat ada Jambore Motor Antique Indonesia (MACI) dan beberapa pesta bikers yang dianggapnya relevan dan berpotensi ada transaksi.

Soal koleksi dan dagangan yang diilikinya lumayan lengkap. Dari mulai blok mesin, piston, ring piston, klep berbagai varian motor dan jika beruntung sebongkah motor utuh.

Hendrix termasuk serius nekunin bidangnya. Lewat ‘pasukan’ mata-mata se-antero Jawa, dia dapat kabar adanya komponen atau mesin motor tua. Malah, dia sendiri terjun berburu barang sampai pelosok. “Kalau ada waktu saya juga pergi ke Sumatera, Bali sampai Kalimantan,” ceritanya.

Strategi beli barangnya juga unik. Selain sistem jual putus sama pemilik, dia juga menerapkan jualan cara bikers. “Banyak penikmat motor antik punya barang yang saya mau. Sebaliknya, dia perlu barang yang saya punya. Nah, duit nggak main di sini. Kita sistem barter, walau secara nominal barang yang dia butuh nggak semahal barang yang dia punya,” cerita Hendrix.

Dari situ aja, koleksi barang yang dimiliki makin lengkap. “Itulah gunanya punya teman banyak,” jelas pria bernomor telepon (0343) 613276 ini.

JMS - X MODIFIiCATION - NEO BURSA : SPORT SAMPAI SKUBEK


224803-neo-bursa-hendra.jpgLimbah moge dan skuter Eropa masih menjadi incaran banyak pihak. Khususnya modifikator dan peminat modifikasi tentunya. Mulai dari pelek, arm sampai ke urusan bodi. Memang pemainnya enggak terlalu banyak karena sudah ‘dikuasai’ beberapa pemain senior.

“Sekarang limbah bodi big matic dari Eropa juga mulai banyak yang cari, mungkin buat modifikasi,” kata Budi Udin Fakkar dari Jatayu Motor Sport (JMS) yang sempat pajang bodi kanopi dari Benelli di Otobursa Tumplek Blek kemarin. Juga ada limbah Suzuki Brugman dan Yamaha Majesty.

Ada lagi Robin dari X Modification Bike Shop yang lebih banyak bermain di limbah trail. “Up-side down trail kayak KTM gitu lagi laris, juga pelek dan armnya,” kata pria berambut lurus ini. Selain itu detail bodi juga banyak peminatnya seperti sein, head lamp sampai jok.

Begitu juga dengan NeoBursa di wilayah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelek, ban dan sejumlah limbah dari motor gede juga tersedia. Mereka ini lumayan mendapat sambutan saat gelaran Otobursa Tumplek Blek 2009 kemarin. Satu hal yang pasti untuk peminat, engak ada patokan harga yang baku untuk komponen seperti ini. “Berikut alamat lengkap beserta nomor kontak yang bisa disambangi jika berminat: JMS, Jl. Tubagus Angke, Komplek THI Blok Q No.29, Jakarta Barat Telepon (021) 56960025. X Modification Bike Shop, Jl. Mangga Besar 9, No.28GG, Jakarta Barat. Telepon: (021) 6599505. NeoBursa Jl. M. kahfi I, No.1A, Jagakarsa, Jakarta Selatan Telepon: (021) 70728086.

AGUS ANJING : PRODUK JEPANG DAN INGGRIS

Nama alias bukan berkonotasi kasar, Bro! Tapi beliau memang dokter hewan yang sering menangani hewan cerdas ini. Dalam kehidupan lainnya, dia beken sebagai pedagang barang atau komponen motor langka.

“Selain berdagang di Lingkar Luar Barat Ruko, No 2E, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, gue juga bisa dihubungi lewat internet di situs classic motorcycle atau kaskus bagian otomotif mobil dan motor antik,” jelas Agus.

Soal barang yang dijual cukup bervariasi. Daleman mesin kebanyakan gigi persneling Jepang dan Inggris lawas. Baju-baju motor antik juga tersedia.

Ada milik KZ 200 alias Kawasaki Binter Merzy, produk Yamaha, Suzuki dan varian lain. “Harga murah meriah, dalam kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 300-an ribu tergantung barang,” jelas Agus.

Sama dengan lainnya, ia juga melayani pemesanan khusus.”Jika perlu sesuatu saya bisa carikan. Tinggal kontak ke (021) 92762975,” tutupnya. Siiip!

MOMON : KOMPONEN MOGE LAWAS
224904-momon-hendra.jpg
Pemilik moge lawas seperti Zundapp, Harley-Davidson, Matchless, Ariel yang kesulitan cari komponen, silakan berhubungan dengan Momon. Doi merupakan spesialis barang lawas yang berdomisili di Jl. Bojong Loa, No.7, Bandung, Jawa Barat.

Salah seorang pelanggan yang kebetulan mencari komponen Harley-Davidson, forty five terlihat gembira saat barang yang dibutuhkannya ada di lapak Pak Momon.“Saya lagi mencari gir alternator motor saya. Selain mencari di ajang ini, saya juga mencari lewat situs internet yang menawarkan komponen bekas,” jelas Guntar.

Komponen lawas Pak Momon tidak hanya barang seken, namun juga barang baru. “Ada barang lawas baru. Dibikin sama pabriknya yang sudah tutup,” papar pria yang sehari-hari berjualan di rumah. Pelanggannya kebanyakan merupakan orang yang telah dikenalnya dari mulut ke mulut.

“Mereka suka datang ke rumah langsung. Tentu supaya bisa memilih barang yang diperlukan. Bahkan ada yang datang langsung dari Jawa Timur. Untuk pemilik motor lawas yang jauh, juga bisa pesan barang yang diperlukan. Telepon saja dulu,” jelas pria yang menyodorokan nomornya di 0856-2186-495.

YAYA ROUNTANK : SEMUA ADA

225005-yaya-roundtank---isfan-.jpgBuat bikers yang ada di Tatar Priangan, silakan jalan-jalan ke Bandung. Jelas bukan untuk belanja ke FO alias factory outlet. Melainkan berburu komponen motor langka. Beberapa tipe komponen dan variasi langka bisa didapat. Silakan jeje’el ke daerah Pajagalan, Astana Anyar Bandung mulai jam 6 pagi sampai siang. Di zona ini banyak sekali pedagang barang langka termasuk variasi dan daleman motor lawas, Inggris, Italia, dan Jerman.

Salah satu punggawanya Yaya Rountank yang membuka lapak di Astana Anyar Bandung. “Kami menjual daleman motor lawas lansiran Inggris, Jepang, Italia, Jerman dan lainnya. Tak cuma mesin, variasi-variasi jadul orisinal juga ada tersedia. Jika ada pesanan khusus kami carikan asal sabar menunggu,” jelas brother asal Bandung Selatan ini.

Soal harga jual ia mengaku masih bisa nego. “Tergantung susah-gampang atau langka tidaknya barang dimaksud. Variasi kecil ada yang berharga Rp 5.000 sampai angka jutaan,” katanya lagi.

Untuk pemesanan khusus ia memberikan nomor telepon di (022) 91575423 atau 0813-2157-83586. “Sok atuh kontak-kontakan,” tutup Yaya.

HARY SETIAWAN : PENYEDIA PART HONDA LAWAS

Kalau kesulitan cari variasi Honda lawas, lain dan beberapa produk Inggris, silakan kontakan sama brothers satu ini. “Kalau sekarang banyak produk Jepang! Produk Inggris kebanyakan untuk katagori slow moving, duitnya susah muter tapi ada beberapa,” jelas Hary.

Tapi untuk kasus khusus, ia melayani pemesanan. ”Nanti aku carikan kalau memang perlu,” jelasnya lagi. Soal item lumayan banyak. Untuk produk Honda, ia menyediakan milik CB, C-70 dan beberapa varian lain. “Harga juga masuk akal,” promosi Hary lagi.

Masalahnya, barang yang didapat sangat langka dan memang sulit diburu. “Jadi sulit untuk menentukan harga pasti. Yang jelas saat berburu, harganya memang berbeda antara tempat satu dan lainnya. Makanya saat dijual harga jadi bervariasi dan tidak tetap,” jelas brothers ngendon di Jl. Kalibata Timur I, No. 25, Jakarta Selatan. Kontak doi di 0815-1671-137.

BONAR:KOMPONEN VESPA LAWAS
225106-bonar-hendra.jpg

Kalau kesulitan mencari komponen Vespa lawas, skuteris bisa mencari apa yang dimau di Jl. Cibatu, No. 4, Antapani, Bandung, Jawa Barat.

Di sana berdomisili Bonar. Doi merupakan pedagang khusus spare-parts Vespa lawas. “Saya punya banyak barang orisinal PTS dan Vespa special,” jelas pria ramah ini.

Misalnya, karburator seken Dell’Orto yang dibanderol Rp 350.000. Untuk spion Piaggio orisinal kuranglebihRp700.000.

Menurut Bonar, untuk skuteris yang berada di luar Bandung, bisa juga melakukan transaksi. “Kontak aja dulu, barang apa yang diinginkan. Kalau ada tinggal tawar harga,” jelas cowok yang bisa dikontak di (022) 70212076.

Pada gelaran Otobursa 2-3 Mei lalu, Bonar mengaku dapatkan banyak permintaan seperti spidometer asli dan emblem Vespa.

HERY : VARIAiSI KONDOM

225207-d-custom-(heri)-hendra.jpgPemilik motor seperti Yamaha V-ixion, Suzuki Thunder, Honda Tiger, Bajaj Pulsar, bisa membuat motor sportnya jadi lebih kekar. Itu karena D-Custom memang merupakan workshop yang membuat peranti variasi itu.

“Seluruh pernati motor sport bisa kami buatkan,” jelas Hery, pemilik D- Custom. Workshop yang beralamat di Jl. Ikan Hias, No. 38, Condet, Jakarta Timur ini dulunya membuat peranti braket untuk beberapa komponen. “Sekarang, sudah tidak bikin braket, karena, sudah banyak yang bikin,” ungkapnya.

D-Custom membuat kondom alias cover “Bahan dari pelat besi tebal sekitar 2-3 mm,” jelas Hery. Hery mengakui saat ini ia sampai kebanjiran order dari konsumen juga beberapa toko variasi. “Bisa pesan per bagian atau satu set komplet,” jelas pria yang bisa dicall lewat 0811-863-342.Handguard ditawarkan Rp 225 ribu, engine guard Rp 250 ribu, cover engine Rp 275 ribu, arm cover Rp 150 ribu dan cover sok Rp 175 ribu.


Berburu barang di pedagang lapak daerah justru lebih lengkap. Jogja dan Surabaya punya banyak pasar lapak. Apalagi motor lawas Jepang masih beroperasi di sana. Populasinya juga lebih banyak katimbang Jakarta.

“Di sini paling banyak dicari onderdil bekas motor tua seperti tangki Honda CB, tutup aki CB, lampu CB, Honda C-70, C-70, batok Vespa, knalpot Honda CB, knalpot C-70. Tapi onderdil barang baru juga ada,” Kata Misbah dan Faizal pemilik kios Langgeng Laris di Jl. Jejeran, No.13, Pleret, Bantul, Jogja. Telepon (0274) 9191669.

Sementara M. Lutfi mengatakan untuk tangki lawas orisinal Honda CB dijual antara Rp 300 ribu - Rp 400 ribuan. Sedangkan pedagang lapak di Surabaya penjualnya terpusat di kawasan Dukap Rukun. Mereka menawarkan komponen bekas motor tua mulai dari produk Jepang sampai Italia. Mulai dari Vespa, C-70, Astra 69. “Kebanyakan onderdil batok Vespa, itupun saya jual pada tahun tertentu yang diburu,” papar Haji Bakri yang beralamat di Jl. Simorejo Sari B, Gang XI/23 Surabaya. Telepon (031) 72570224.